Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Pengertian Kana dan Saudaranya (Wa Akhowatuha) Beserta Fungsi dan Contoh Kalimatnya


BambuBeracun, Materi qawaid merupakan salah satu materi penting yang harus dikuasai oleh semua orang saat belajar Bahasa Arab. Diantara materi qawaid yang banyak dicari orang adalah kana wa akhowatuha.

Apa itu kana? Apa fungsi kana itu? Siapa saja teman kana itu? Dan masih banyak lagi pertanyaan seputar kana yang akan dibahas dalam tulisan kali ini.


Pengertian Kana

Kana dan saudaranya (Wa Akhowatuha) adalah amil nawasikh (faktor perusak) yang masuk dalam susunan jumlah ismiyyah (mubtada khobar). Disebut amil nawasikh karena kana wa akhowatuha tersebut merubah khobar yang semula wajib marfu’ (dibaca rofa’) menjadi manshub (dibaca nashob), sedangkan mubtada tetap dalam keadaan rofa’ sebagaimana isim kana.

Fungsi Kana

Dalam kaidah nahwu, fungsi kana adalah sebagai berikut:

تَرْفَعُ الْاِسْمَ وَ تَنْصِبُ الْخَبَر

Artinya: merofa’kan isim dan menashobkan khobar

Jadi sudah jelas bahwa fungsi kana dan saudaranya (wa akhowatuha) adalah merofa’kan isim dan menashobkan khobar.

Saudara Kana

Menurut kitab Alfiyah Ibnu Aqil syarah kitab Alfiyah Ibnu Malik menyebutkan bahwa kana  dan saudaranya dikelompokkan kedalam dua bagian, yaitu: 1) Beramal tanpa adanya syarat khusus, 2) Tidak dapat beramal kecuali dengan syarat khusus.

Yang termasuk beramal tanpa adanya syarat khusus adalah sebagai Berikut:

1.    Kana كَانَ” artinya ada, menjadi, terjadi

2.    Dhallaظَلَّ” artinya menjadi, pada waktu siang

3.    Baata بَاتَ” artinya pada waktu malam

4.    Adlha أَضْحَى” artinya memasuki waktu dhuha

5.    Ashbahaأَصْبَحَ” artinya memasuki waktu subuh

6.    Amsaa أَمْسَى” artinya memasuki waktu sore

7.    Shaara صَارَ” artinya menjadi

8.    Laisa لَيْسَ” artinya tidak, bukan


Yang termasuk tidak dapat beramal kecuali dengan syarat khusus adalah sebagai berikut:

1.    Zaala زَالَ” harus didahului huruf nafi’ sehingga menjadi Maa Zaala مَا زَالَ” yang artinya senantiasa, selalu, tak henti-hentinya

2.    Barihaبَرِحَ” harus didahului huruf nafi’ sehingga menjadi Maa Barihaمَا بَرِحَ” yang artinya senantiasa, selalu, tak henti-hentinya

3.    Fati’a فَتِئَ” harus didahului huruf nafi’ sehingga menjadi Maa Fati’aمَا فَتِئَ” yang artinya senantiasa, selalu, tak henti-hentinya

4.    Infakkaإِنْفَكَّ harus didahului huruf nafi’ sehingga menjadi Maa Infakkaمَا إِنْفَكَّ” yang artinya senantiasa, selalu, tak henti-hentinya

Contoh Kalimat

Berikut kami bagikan contoh kalimat yang masih berupa jumlah ismiyyah (mubtada khobar) dan yang sudah kemasukan kana dan saudaranya (wa akhowatuha).

Kemasukan Kana dan Saudaranya

Jumlah Ismiyyah

كَانَ مُحَمَّدٌ رَسُوْلَ اللهِ

Muhammad adalah utusan Allah

مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ

Muhammad itu utusan Allah

لَيْسَ سُفْيَانُ أُسْتَاذًا

Sofyan bukan seorang guru

سُفْيَانُ أُسْتَاذٌ

Sofyan itu seorang guru

صَارَ نَبِيْلَةُ رَئِيْسَةَ الْفَصْلِ

Nabilah menjadi ketua kelas

نَبِيْلَةُ رَئِيْسَةُ الْفَصْلِ

Nabilah itu ketua kelas

Penutup

Demikian tadi materi seputar kana dan saudaranya (wa akhowatuha) beserta fungsi dan contoh kalimatnya yang bisa BambuBeracun bagikan. Semoga bermanfaat dan bisa menjadi rujukan pembaca semua dalam belajar Bahasa Arab.

Jangan lupa kritik dan sarannya untuk perbaikan tulisan kami dengan menuliskan saran atau masukan anda di kolom komentar.

Untuk mendapatkan info terbaru seputar materi Bahasa Arab, jangan lupa selalu kunjungi blog BambuBeracun ini.

Baca juga: Macam-macam kata tanya dalam Bahasa Arab


Post a Comment for "Pengertian Kana dan Saudaranya (Wa Akhowatuha) Beserta Fungsi dan Contoh Kalimatnya"