Pengertian Haid, Ciri-Ciri Darah Haid, Waktu Keluarnya Haid dan Larangan Bagi Orang Yang Sedang Haid
Haid menurut bahasa artinya
aliran atau sesuatu yang mengalir. Sedangkan menurut istilah adalah darah yang
keluar dari rahim perempuan pada waktu-waktu tertentu. Jadi darah haid bukanlah
darah penyakit atau darah yang keluar setelah melahirkan, melainkan darah yang
keluar secara rutin setiap bulan dengan waktu tertentu.
Ciri-ciri darah haid berwarna
merah kehitam-hitaman dan seorang perempuan apabila telah mengalami haid, maka
darah haid itu akan keluar secara rutin setiap bulan. Darah haid akan berhenti
sendiri setelah usia 60 tahun atau lebih.
Masa waktu keluarnya haid minimal
sehari semalam dan maksimal lima belas hari lima belas malam. Namun pada
umumnya secara normal masa waktu keluarnya darah haid enam atau tujuh hari.
Apabila keluar lebih dari lima belas hari lima belas malam, maka darah tersebut
disebut darah istihadhah dan semua kewajiban termasuk sholat dan puasa harus
dilakukan.
1. Melaksanakan Shalat
Wanita yang sedang haid dilarang
mengerjakan shalatwajib maupun sunah. Sesuai sabda nabi Muhammad SAW:
إِذَا
أَقْبَلَتِ الْحَيْضَةُ فَدَعِى الصَّلاَةَ
Artinya:
Apabila datang haid, maka
tinggalkanlah shalat. (HR. Bukhari)
2. Puasa
Wanita yang sedang haid dilarang
melaksanakan puasa wajib maupun sunah. Tetapi apabila sudah suci, maka
diperintahkan mengqadha’ atau mengganti puasa wajibnya, sedangkan
shalatnya tidak diqadha’.
3. Thawaf
Perempuan yang sedang haid
dilarang melaksanakan thawaf ketika menunaikan ibadah haji atau umrah.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW kepada Aisyah ketika sedang berihram dalam
keadaan haid:
فَافْعَلِى
مَا يَفْعَلُ الْحَاجُّ, غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوْفِى بِالْبَيْتِ حَتَّى تَطْهُرِىْ.
Artinya:
Jika kamu haid maka kerjakan
ibadah sebagaimana yang dikerjakan orang yang berhaji kecuali thawaf di
Baitullah sehingga kamu suci. (HR. Bukhari)
4. Menyentuh Mushaf dan Membaca
Al-Qur’an
Allah SWT berfirman dalam surat
Al-Waqi’ah ayat 79:
لاَ
يَمَسُّهُ إِلاَّ الْمُطَهَّرُوْنَ
Artinya:
Tidak ada yang menyentuhnya
selain hamba-hamba yang disucikan.
Selain dilarang menyentuh
Al-Qur’an, perempuan haid juga tidak diperbolehkan membaca Al-Qur’an baik
dengan kata-kata maupun dengan isyarat. Sesuai sabda Rasulullah SAW:
لاَ
يَقْرَأُ الْجُنُبَ وَ الْحَائِضَ شَيْئًا مِنَ الْقُرْآنِ
Artinya:
Orang junub dan haid tidak boleh
membaca sesuatupun dalam Al-Qur’an. (HR. Ibnu
Majah)
5. I’tikaf di Masjid
Bagi perempuan yang sedang haid,
dilarang masuk masjid atau melakukan i’tikaf di dalam masjid. Sebagaimana sabda
Rasulullah SAW:
لاَ
اَحِلُّ الْمَسْجِدَ لِحَائِضٍ وَ لاَ جُنُبٍ
Artinya:
Saya tidak menghalalkan masjid
untuk orang haid dan junub. (HR. Abu Daud)
6. Jima’
Pasangan suami istri dilarang
berhubungan badan (jima’) saat istri sedang haid. Suami harus menunggu
sampai istri kembali suci. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Baqarah ayat
222:
وَ
لاَ تَقْرَبُوْهُنَّ حَتَّى يَطْهُرْنَ
Artinya:
“Dan jangan kamu dekatimereka
sebelum mereka suci”.
7. Bercerai
Suami tidak boleh menceraikan
istrinya saat sedang haid, suami harus menahan dulu talaknya sampai istrinya
selesai haid.
Baca
Juga:
1. Haid-Bag 2
Post a Comment for "Pengertian Haid, Ciri-Ciri Darah Haid, Waktu Keluarnya Haid dan Larangan Bagi Orang Yang Sedang Haid"