Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Politik Itu Panggung Sandiwara

Hari ini kita tahu sudah ada beberapa daerah telah melakukan pendaftaran calon kepala daerah baik Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Dari sekian banyak PEMILUKADA, DKI Jakarta dangat menyedot perhatian. karena kita ketahui DKI Jakarta adalah ibukota negara ini, dan mau tak mau semua mata pasti akan tertuju kesana.

Nah. . . tentang PEMILUKADA DKI Jakarta ini ada yang unik untuk kita bahas bersama. Bagaimana dulu sang petahana Ahok menginginkan untuk maju lewat jalur independen dan bilang kalau partai itu sarang koruptor bahkan punya Teman Ahok yang dengan gigihnya menyiapkan ktp penduduk Jakarta demi sang petahana maju independen, tapi apa nyatanya? Ahok menjilat kembali ludahnya, sekarang dia maju lewat jalur Parpol bersama Djarot yang asli kader PDIP. lalu bagaimana nasib Teman Ahok? ah sudahlah saya tak tahu kabarnya lagi.



Selain sang petahana perlu kita lihat juga pasangan kedua, yaitu Agus Yudhoyono yang di jagokan partai Demokrat beserta koalisinya. Kita tahu Agus adalah TNI aktif yang saat ini berpangkat mayor, bahkan dia digadang-gadang menjadi seorang petinggi TNI nantinya kalau sudah saatnya, karena prestasinya yang selalu bagus. Demi menjegal petahana, dia rela meninggalkan karirnya di TNI dan beralih haluan menjadi seorang POLITIKUS. Padahal dulunya sang ayah pernah mewanti-wanti para calon anggota TNI-POLRI agar tidak punya cita-cita menjadi kepala daerah mulai dari tingkat gubernur, bupati, dan walikota. Tapi sekarang Agus ditawari untuk maju di PILKADA DKI Jakarta, dan sudah daftar untuk menjadi cagug dari koalisi cikeas. Ah. . . sudahlah mungkin pak SBY sudah lupa sama ucapannya dulu.

Terakhir kita lihat pasangan ketiga yaitu mantan menteri pendidikan Anis Baswedan-Sandiaga Uno. Pak Anis dulu waktu PILPRES adalah timsesnya pak JOKOWI. Dengan getolnya beliau menjelek-jelekkan Prabowo, tapi apa nyatanya? sekarang beliau mencalonkan diri jadi gubernur DKI lewat partainya Pak Prabowo. Yang dulu musuh kini menjadi teman. Ah sudahlah. . . namanya juga politik pak.

Dari kasus diatas bisa disimpulkan, DALAM POLITIK TIDAK ADA TEMAN YANG ABADI DAN TIDAK ADA PULA MUSUH YANG ABADI. Yang ada hanyalah kepentingan pribadi maupun golongan. Selain itu kalau kita mencintai sesuatu, cintailah ia sewajarnya saja karena suatu saat kita bisa membencinya. begitu juga kalau kita benci sesuatu, bencilah ia sewajarnya saja, karena suatu saat kita bisa mencintainya.

Pilihlah seorang pemimpin sesuai dengan hatimu. Jangan hiraukan orang lain, karena suaramu bukan suara orang lain. Mari berlomba dengan baik, jaga sportifitas, jangan sampai menjelek-jelekkan antara satu dan lainnya yang bisa membuat perpecahan. Ingat bersatu kita teguh, bercerai kita runtuh.

Do'a saya, semoga Allah selalu melindungi negeri kita Indonesia ini. Dan semoga Allah menempatkan pemimpin-pemimpin yang amanah yang mau bekerja untuk rakyat, sehingga bangsa ini menjadi bangsa yang makmur, aman dan damai. Amin . . .


Post a Comment for "Politik Itu Panggung Sandiwara"