Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Syarat, Rukun dan Sunnah Khutbah



Assalamu ‘alaikum sahabat bambu . . .!!!!
Pada kesempatan kali ini Bambu Beracun mau berbagi ilmu buat sahabat semua. Semoga bermanfaat ya. . .

Sahabat Bambu yang dirahmati Allah, sebagai umat Islam melaksanakan sholat jum’at merupakan suatu kewajiban bagi muslim laki-laki. Didalam rangkaian sholat jum’at ada suatu kegiatan yang wajib ada, yaitu khutbah jum’at. Khutbah jum’at dilaksanakan diantara adzan jum’at dan sholat jum’at. Adapun orang yang khutbah disebut dengan khotib. Sebagai seorang khotib, haruslah tahu syarat, rukun dan sunnah khutbah. Nah . . . untuk menambah pengetahuan sahabat semua, disini Bambu Beracun akan membahas tentang “Syarat, Rukun dan Sunnah Khutbah”.



Syarat Khutbah
a.      Khotib harus suci dari dua hadats
b.      Khotib harus memakai pakaian yang suci dari najis
c.      Khotib harus memakai pakaian yang menutupi aurat
d.     Khotib diwajibkan berdiri bila mampu
e.      Khutbah harus dilaksanakan pada waktu dzuhur, sesudah matahari tergelincir
f.       Khotib harus duduk sebentar dengan tuma’ninah (tenang) diantara dua khutbah
g.      Khotib harus mengeraskan suaranya saat berkhutbah sekiranya bisa didengar oleh 40 orang
h.     Khutbah disampaikan secara berturut-turut
i.        Rukun khutbah disampaikan dengan bahasa arab, sedangkan lainnya boleh dengan bahasa lain

Rukun Khutbah
a.      Membaca hamdalah dalam khutbah pertama dan kedua
b.      Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad SAW dalam khutbah pertama dan kedua
c.      Berwasiat kepada hadirin agar bertaqwa kepada Allah SWT dalam khutbah pertama dan kedua
d.     Membaca ayat Al-Qur’an pada salah satu dari dua khutbah
e.      Membaca do’a untuk seluruh kaum muslimin pada khutbah kedua

Sunnah Khutbah
a.      Khutbah diucapkan diatas mimbar
b.      Mengucapkan salam setelah berdiri sebelum berkhutbah
c.      Khotib duduk saat adzan dikumandangkan oleh bilal
d.     Khotib hendaknya mengangkat tongkat dengan tangan kiri
e.      Khutbah disampaikan dengan suara yang baik dan jelas
f.       Khotib tidak memperpanjang khutbahnya
g.      Khotib hendaknya mengeraskan suaranya melebihi dari yang wajib


Sumber: Muhammad Fadlun “Kumpulan Khutbah Jum’at”, CV Pustaka Agung Harapan Surabaya

Post a Comment for "Syarat, Rukun dan Sunnah Khutbah"