Memanage Keuangan Perusahaan
Perusahaan
dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah kegiatan yang diselenggarakan dengan
peralatan atau dengan cara teratur dengan tujuan untuk mencari keuntungan. Sedangkan
menurut pakar ekonom Molengraaf, Perusahaan adalah keseluruhan perbuatan yang
dilakukan secara terus menerus untuk memperoleh penghasilan dengan cara
memperdagangkan, menyerahkan atau mengadakan perjanjian-perjanjian perdagangan.
Namun disini penulis mendiskripsikan perusahaan dengan segala sesuatu yang menghasilkan
uang. Yaitu usaha apa saja, baik berskala kecil maupun berskala besar yang
mampu menghasilkan uang. Contoh dari perusahaan berskala kecil yang dimaksud
penulis adalah toko kecil (warung), pedagang kaki lima, stand minuman atau apa
saja yang penghasilannya kecil. Sedangkan contoh dari perusahaan berskala
besar yang dimaksud penulis adalah
semacam swalayan, POS, BANK, Koperasi dan sebagainya yang penghasilannya besar.
Perusahaan
yang ingin sukses pastinya harus mempunyai tips memanage keuangan yang
baik. Sehingga perusahaan itu tidak sampai gulung tikar. Perusahaan yang sampai
gulung tikar biasanya perusahaan yang hanya asal-asalan dalam memanage
keuangan perusahaannya. Sehingga tidak tahu akan keuangan perusahaannya
digunakan untuk apa saja dan uang masuk pada perusahaan berapa. Perusahaan
semacam ini cepat atau lambat pasti akan gulung tikar.
Mengatasi
hal-hal yang tidak diinginkan dalam perusahaan, maka penulis akan memberikan
kiat-kiat khusus memanage keuangan perusahaan.
1.
Menyiapkan
buku kas perusahaan
Dalam memanage keuangan perusahaan, menyiapkan
buku kas adalah hal yang paling penting. Menyiapkan buku kas ini dimulai sejak
perusahaan akan berdiri. Ini berguna untuk mengetahui seberapa besar modal awal
perusahaan kita serta dari mana saja asal modal perusahaan kita. Selain itu
setelah perusahaan sudah berjalan, buku kas ini berguna untuk mengetahui
pemasukan dan pengeluaran perusahaan.
2.
Memisahkan
uang perusahaan dengan uang pribadi
Dalam memanage keuangan perusahaan, uang pribadi
dan uang perusahaan harus dipisah. Disini bertujuan untuk mengetahui seberapa
besar uang perusahaan dan uang pribadi, sehingga tidak terjadi kerancuan dalam
penggunaannya sehari-hari.
3.
Menjadikan
diri kita boss sekaligus karyawan perusahaan
Dalam memanage keuangan perusahaan, jadikanlah
diri kita sebagai boss sekaligus karyawan perusahaan itu sendiri. Dengan maksud
apabila perusahaan sudah berjalan satu bulan dan sudah waktunya untuk membayar
karyawan, maka gajilah diri kita sendiri dari uang perusahaan. Jadi jelas ini penghasilan
kita dari kita bekerja di perusahaan ini dan penghasilan perusahaan kita.
Jangan sampai kita menghabiskan uang perusahaan untuk kepentingan kita sendiri.
4.
Mengadakan
simpanan wajib
Dalam memanage keuangan perusahaan, kita perlu
menyimpan sebagian hasil pendapatan perusahaan kita. Ini bertujuan untuk
menyiapkan masa depan perusahaan kita apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan. Contoh cara menyimpan sebagian hasil pendapatan perusahaan kita
adalah mewajibkan perusahaan menyisihkan uang penghasilan sebanyak lima ribu
rupiah setiap harinya lalu dicatat dalam buku simpanan wajib.
5.
Membuka
buku tabungan
Dalam memanage keuangan perusahaan, perusahaan
perlu membuka buku tabungan. Tujuannya untuk menyimpan uang laba perusahaan
setiap bulannya. Jadi diketahui seberapa banyak laba perusahaan setiap
bulannya. Setiap perusahaan sebaiknya membuka sedikitnya dua buku tabungan. Ini
bertujuan untuk memisahkan antara rekening yang digunakan untuk bertransaksi
setiap ada keperluan dengan rekening khusus laba atau pendapatan tiap bulan
perusahaan.
Ini semua
merupakan tips yang bisa diberikan oleh penulis berdasarkan pengalaman dari
penulis sendiri. Semoga bermanfaat bagi pembaca semua. Apabila ada saran kritik
dari semua kalangan, kami terima dengan senang hati. Itu semua tidak lain untuk
kesempurnaan tulisan ini.
bagus gan ...
ReplyDeleteThank's gan. . .
DeleteSilahkan di share. . .
Sapa tau bermanfaan. . .
Lewat fb or twtr. . . Bs. .