Galau Indonesiaku

Galau adalah perasaan orang bimbang yang bingung mau melakukan apa, mau bagaimana dan sebagainya. Itulah yang saat ini dirasakan oleh sebagian besar capres dan cawapres Republik Indonesia ini. Mereka bingung mau melakukan apa agar bisa menarik simpati rakyat Indonesia. Ada yang blusukan dan ada pula yang menjanjikan ini dan itu, semuanya tidak lain dan tidak bukan hanya untuk menambah pundi-pundi suara mereka agar mereka bisa menjadi orang nomor satu dan nomor dua di negeri ini.

Ketika nomor urut sudah dipilih, berbagai spekulasipun muncul. Dari calon presiden dan wakil presiden yang mendapatkan nomor urut satu mengucapkan alhamdulillah karena ini melambangkan bahwa nomor satu adalah awal untuk menjadi orang nomor satu di negeri ini. Begitu pula yang mendapat nomor urut dua, mereka menganggap bahwa nomor urut genap itu menjadi lambang kekompakan yang di ibaratkan sebagai sesuatu yang berpasang-pasangan. Jadi menurut para capres dan cawapres ini nomor berapapun tidak penting, yang terpenting adalah bisa menang dan menjadi orang nomor satu dan nomor dua di negeri ini.

Berbeda dengan para capres dan cawapres, rakyat Indonesia lebih galau lagi. Rakyat Indonesia galau karena memikirkan masa depan negara ini setelah terpilihnya presiden dan wakil presiden yang baru nanti. Apakah negara ini akan tambah maju ataukah semakin bobrok, semua masih bayangan-bayangan semu yang bisa diketahui setelah pemilu presiden mendatang. Karenanya mari pada tanggal 7 Juli mendatang kita pilih pemimpin yang benar-benar bisa mengangkat derajat, martabat bangsa ini dan juga bisa mengangkat kesejahteraan rakyat Indonesia.