Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Menjadi Pribadi yang bermanfaat


Menjadi Pribadi yang bermanfaat

Mempunyai umur yang pendek bukanlah masalah, asal dikenang terus oleh orang banyak
(DR. H. Imam Sujarwo)

Manusia hidup di dunia ini tidaklah kekal. Suatu saat kalau sudah waktunya pasti akan menghadap Yang Maha Kuasa. Diibaratkan, hidup di dunia ini sebagai orang yang singgah untuk minum yang hanya sebentar saja, sehingga hidup yang hanya sebentar ini sebisanya untuk tidak disia-siakan.

Sebaik-baiknya manusia adalah yang berumur panjang dan selalu berbuat baik. Tetapi apabila kita tidak bisa berumur panjang maka tak menjadi masalah jika kita berumur pendek yang terpenting adalah hidup kita bisa bermanfaat untuk orang banyak, sehingga selamanya kita akan selalu dikenang dan dido’akan orang banyak.


Imam Sujarwo pernah berkata saat memberikan pelatihan di Yayasan milik keluarganya “Mempunyai umur yang pendek bukanlah masalah, asal dikenang terus oleh orang banyak”. Maksudnya apabila kita ditakdirkan oleh Yang Maha Kuasa, maka berumur pendek bukanlah menjadi masalah, yang penting kita selalu dikenang dan dido’akan oleh orang banyak.

Sebagai contoh para pahlawan, walau dalam wujud aslinya para pahlawan sudah tidak ada (gugur), tetapi karena jasanya nama para pahlawan tersebut selalu dikenang oleh orang banyak, bahkan ada yang diabadikan menjadi nama jalan atau yang lainnya. Selain itu makam-makam para pahlawan ini juga selalu ramai diziarahi oleh banyak orang yang mendo’akannya agar selalu diampuni segala dosa-dosanya dan diterima semua amal kebaikannya, sehingga bisa hidup tenang di alam sana.

Orang yang memiliki pribadi yang baik itu selalu mementingkan kepentingan orang banyak dari pada kepentingan pribadinya. Dia selalu berusaha berbuat baik kepada orang, membantu yang membutuhkan dan selalu menyenangkan bagi orang lain. Orang yang memiliki pribadi yang baik tidak pernah eman untuk menyedekahkan sebagian hartanya kepada orang-orang yang membutuhkan atau tempat-tempat ibadah yang bermanfaat bagi orang banyak. Orang yang seperti ini biasanya beranggapan bahwa setiap orang itu perlu membangun rumah di surga. Yang bisa membangun rumah di surga adalah diri kita sendiri. Maka dari sekarang kita perlu mencicil (menkredit) sedikit demi sedikit agar bangunan rumah kita di surga nanti besar dan nyaman bagi kita.

Sebagai manusia, hidup di dunia ini pasti memerlukan tempat tinggal (rumah). Begitu juga ketika kita hidup di akhirat nanti, kita juga memerlukan tempat tinggal. Kalau kita bisa membeli atau membangun rumah kita di dunia ini dengan harga yang mahal, seharusnya kita juga bisa membangun rumah idaman di surga nanti dengan harga yang mahal juga. Dalam artian sebisanya kita menyisihkan sebagian hasil usaha kita untuk kita shodaqohkan kepada yang memerlukan yang kita gunakan untuk membangun rumah kita di surga nanti.  

Menjadi pribadi yang baik adalah kebanggaan setiap orang. Setiap orang pasti menginginkan dirinya menjadi orang yang baik, sehingga bermanfaat kepada dirinya sendiri dan orang lain. Dengan usaha yang sungguh-sungguh dan niat yang ikhlas, insya Allah kita bisa menjadi pribadi yang baik. Wallohu a’lam.

Kata-kata mutiara:
Sebaik-baiknya manusia adalah yang selalu bermanfaat bagi orang lain dan sejelek-jeleknya manusia adalah yang selalu menyusahkan orang lain.
                                                                                            

Post a Comment for "Menjadi Pribadi yang bermanfaat"