Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Habis Gelap Jadilah Terang


Habis Gelap Jadilah Terang

Semua orang itu pintar, hanya dia sudah beruntung atau belum
(Kang Machrup)


          Dahulu pada zaman jahiliyah, para wanita tidak mempunyai harga sama sekali apalagi derajad, yang ada wanita adalah budak dan barang warisan. Bahkan yang lebih parah ketika seseorang mempunyai anak perempuan maka dia tidak akan segan-segan untuk membunuh atau menguburnya hidup-hidup. Itulah sepenggal cerita kekejaman masa jahiliyah dan tidak berharganya wanita.


          Setelah nabi Muhammad hadir di muka bumi ini dengan membawa agama Islam, maka pandangan akan rendahnya harga diri wanita sedikit demi sedikit mulai dihilangkan dan mulai mengangkat derajat kaum wanita, bahkan nabi pernah bersabda bahwa surga berada di bawah telapak kaki ibu. Dari sini ada indikasi nabi memuliakan kaum hawa khususnya ibu yang sudah mengandung kita.

          Di Indonesia pada zaman penjajahan, wanita hanya mempunyai tiga tugas yang dalam bahasa jawanya disebut masak, macak, dan manak. Masak maksudnya tugas wanita itu hanya di dapur untuk memasakkan makanan buat keluarga. Macak maksudnya adalah seorang wanita itu harus bisa bersolek biar disukai orang khususnya kaum adam. Sedangkan manak maksudnya sebagai ibu, seorang wanita harus siap untuk melahirkan anak-anaknya. Akan tetapi pandangan itu berusaha dirubah oleh salah satu pahlawan nasional kita yaitu Raden Ajeng Kartini.

          Sebagai orang yang terlahir perempuan, RA Kartini ingin mengubah persepsi bahwa wanita juga bisa. Melalui bukunya ”Habis gelap terbitlah terang”, RA Kartini berusaha menyadarkan kaum hawa bahwa tugas wanita bukan hanya tiga hal yang tersebut di atas saja, akan tetapi masih banyak tugas-tugas para wanita. Karenanya RA Kartini mengharapkan agar kaum perempuan sudi kiranya untuk bersekolah sehingga bisa pandai. Kalau semua kaum perempuan pandai, maka dia akan mudah mendidik anak-anaknya dan beliau juga berharap agar kelak para wanita ada yang menjadi orang terpandang di negeri ini. Selain itu RA kartini juga tidak ingin ada diskriminasi terhadap wanita khususnya dibidang pendidikan. Karena dari orang-orang yang berpendidikanlah akan terlahir pemimpin-pemimpin yang bisa menguasai dunia.

          Saat ini banyak wanita yang menduduki jabatan penting di negeri ini, bahkan ada yang bisa menjadi presiden. Itu semua tidak pernah lepas dari peran seorang RA Kartini. Kalaulah tidak karena jasa beliau, maka sampai saat ini mungkin wanita di negeri ini masih dinomor duakan. Karena emansipasi wanita yang beliau dengungkanlah, maka saat ini derajad laki-laki dan perempuan sama, walaupun tidak sama dalam segala hal.

          Memang perlu diakui bahwa masih banyak orang-orang yang belum berpendidikan di negeri ini. Mereka belum mengenyam pendidikan dikarenakan belum beruntung. Karena sesungguhnya semua orang di muka bumi ini pintar, hanya dia sudah beruntung atau belum. Tetapi kalaulah tidak karena jasa beliau, kemungkinan besar orang bodoh di negeri ini lebih banyak lagi khususnya kaum perempuan. Karenanya jangan kita sia-siakan kesempatan yang ada ini karena kesempatan tidak akan pernah hadir dua kali. Marilah kaum perempuan negeri ini menjadi kartini-kartini masa kini yang selalu peduli dengan negeri ini, sehingga negeri ini menjadi negeri yang terang benderang dengan kemajuan manusia-manusianya. Allahu a’lam.

Kata-kata mutiara:
Carilah ilmu mulai dari engkau dilahirkan sampai engkau kembali.
Tidak ada kata terlambat untuk belajar dan menjadi lebih baik, yang ada hanyalah kemalasan yang harus diberantas dari muka bumi ini.

Post a Comment for "Habis Gelap Jadilah Terang"